Senin, 28 Mei 2007

Ground pada baterry

Kebanyakan rangkaian elektronika yang juga termasuk dalam kategori elektronika arus lemah tidak bisa menggunakan listrik AC sebagai sumber tegangan (Vcc), bisa terjadi korsleting atau komponen terbakar. Hal itu sangat fatal, karena sumber daya atau sumber tegangan merupakan faktor utama penentu bagi jalannya rangkaian secara baik. Dalam elektronika arus lemah menggunakan tegangan DC sebagai Vcc (sumber tegangan). Ada yang menggunakan power suplly atau adaptor, tetapi adapula yang menggunakan baterry sebagai sumber tegangan, dengan tujuan fleksibilitas ruang gerak dan mencakup tujuan alat yang mungkin bergerak secara mobile sesuai kebutuhan (ex. Handphone, dll). Tapi pertanyaannya darimana kutub (+), kutub (-) dan ground dari baterai ?

Ini jawaban bagi kamu yang ingin menggunakkan baterai sebagai sumber vcc pada rangkaian. Dengan prinsip yang sama, susunan baterai yang lebih banyak seperti di atas akan menambah tegangan dari tambahan susunan baterai sebelumnya secara seri. Misalnya penataan baterry pada lampu senter. Tetapi dengan menggunakan sistim split seperti di atas, atau susunan baterai secara seri dengan jumlah genap, maka kita dapat mengambil ground, kutub (+) dan kutub (-) dari sistim split ini. Rangkaian ini bisa diaplikasikan pada rangkaian baterry baik itu sekali pakai ataupun battery recharge.

Penataan battery secara paralel hanya akan menambah arus pada total penataan. Apabila arus pada battery lebih besar maka daya tahan baterry akan lebih lama.